Surat al-Rahman sebagai Kekuatan Arus Jihad

Sahabat, sebagai ummat Islam, sangat penting bagi kita untuk mengetahui berbagai hal tentang Kalam suci-Nya. Salah satunya adalah surat al-Rahman. Surat inilah yang menurut pendapat ulama disebut sebagai arus Al Quran.

Pada penelitian Muhammad Mundzir yang berjudul Analisis matematika dalam surat ar-Rahman disebutkan karena surat Ar-Rahman adalah surat yang terdapat paling banyak pengulangan ayat di dalamnya. Pada surat ini terdapat 31 kali pengulangan ayat ن ر ء يّ . Surat ini juga disebut dengan ‘Arus Al-Qur’an. Dari banyaknya pengulangan ayat pada surat ini, pasti terdapat banyak rahasia yang terkandung di dalamnya.

Surat al-Rahman juga juga merupakan surat yang namanya diambil dari salah satu Asmaul Husna, yaitu surat Ar-Rahman.

Peneliti Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim menanalisis penelitiannya dengan mengumpulkan data dari surat Ar-Rahman dengan mencari kesesuaian pengulangan ayat dalam surat Ar- Rahman dengan mengelompokkan ayat-ayat yang diulang berdasarkan ayat-ayat sebelumnya.

Selain itu ia juga mencari ayat Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari pengelompokan tersebut. Selanjutnya, ia mengumpulkan data dari surat Ar-Rahman kemudian mengolah data tersebut. Yaitu dengan menjumlahkan angka-angkanya secara langsung dan menjumlahkan setiap angka-angkanya untuk mencari bilangan kembar atau bilangan yang sama dari hasil penjumlahan dari kedua cara tersebut.

Cara lain yang ia gunakan adalah dengan mengumpulkan data dari surat Ar- Rahman kemudian dianalisis dengan menggunakan keterbagian 7.

Dari hasil penelitian mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim itu ditemukan terdapat kesesuaian pola pengulangan ayat dengan ayat Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW. Dari hasil penelitian juga ditemukan bilangan-bilangan kembar yang kemudian menjadi satu alasan bahwa surat Ar-Rahman adalah ‘Arus Al-Qur’an. 

Hikmah Surat al-Rahman


Selain disebut sebagai arus al-Qur'an surat al-Rahman juga disebut sebagai pengantin al-Qur'an “Segala sesuatu memiliki pengantin, dan pengantinnya Al Quran adalah Ar Rahman.”. Penamaan itu karena surat al-Rahman sangat indah. Surah ini disebut pengantin karena didalamnya terdapat sekian kali pengulangan ayat fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma Tukadziban, yang diibaratkan dengan aneka hiasan yang dipakai oleh pengantin.

Ar Rahman juga merupakan nama Allah yang berarti “Maha Pemberi nikmat dunia dan akhirat.”. begitu Rahmannya Allah sampai Allah mengkhususkan Ar Rahman dalam satu surat yang indah. Pengingat untuk manusia akan banyaknya nikmat Allah yang terlupa.

Tema dalam surat al-Rahman adalah uraian tentang nikmat Allah yang bermula dari Nikmat terbesar yaitu Al Quran. Thabathaba’i berpendapat bahwa surah ini mengandung isyarat tentang ciptaan Allah dengan sekian banyak bagian-bagiannya di langit dan di Bumi, darat dan laut, manusia dan jin, di mana Allah mengatur semua itu dalam satu pengaturan yang bermanfaat bagi manusia dan jin. Bermanfaat pula untuk hidup mereka di dunia dan akhirat.

Keutamaan Ar Rahman pun sangat banyak. Berikut rinciannya:

1. Ar Rahman dapat membantu kita untuk memperbanyak memuji Allah


Kata “Ar Rahman” sendiri telah membantu kita memuji Allah dengan makna bahwa Allah Maha Pemurah. Apalagi jika membaca Ar Rahman dengan sepenuh hati berserah diri kepada Allah. Betapa banyak keutamaan yang akan kita dapat.

2. Mengingatkan bahwa Allah memiliki sifat Ar Rahman


Isi surat Ar Rahman adalah penjabaran segala nikmat Allah yang sangat banyak. Pun menjelaskan bahwa Allah Ar Rahman. Sehingga mengingatkan kita untuk bersifat kasih sayang pula terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk. (baca : sifat-sifat Allah dan asmaul husna)

3. Mengingatkan kita untuk tidak mengkufuri nikmat


Telah dijelaskan bahwa ayat Ar Rahman menjabarkan banyak nikmat. Diantaranya ayat ke 3 “telah menciptakan manusia”. jika kita membaca dengan sepenuh hati, kita tidak akan lagi mengkufuri nikmat karena hidup kita adalah berkat Allah. Kita adalah ciptaan Allah yang segala dalam hidup adalah diberi olehNya.

4. Mengingatkan bahwa ada makhluk lain selain manusia yang beribadah pada Allah


Yaitu Jin yang juga memiliki nabi Muhammad sebagai Rasul. Bahwa ciptaan Allah tidak hanya terbatas pada sesuatu yang tampak. Kerajaan Jin dan alam-alam yang tidak tampak pun Allah lah yang menciptakan.

Jabir berkata: Nabi Muhammad keluar menemui para sahabatnya, lalu beliau membacakan kepada mereka surah Ar Rahman dari awal hingga akhirsurah, dan mereka semua terdiam. Beliau berkata: “aku telah membacakannya kepada Jin pada malam berkumpulnya mereka, dan mereka meresponnya dengan jawaban yang lebih baik dibandingkan kalian semua. Saat aku sampai pada ayat fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma Tukadziban(maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)mereka berkata kami tidak mendustakan apapun dari kenikmatan yang Engkau berikan, bagi Mu segala Puji.” (H.R. Tirmidzi)

Dalam hadits ini Nabi Muhammad mengajarkan kepada sahabatnya bagaimana caranya memikirkan dan merenungkan Al Quran; ketika mereka mendengar suatu ayat didalamnya mengandung pertanyaan. Al Thibbi berkata diamnya sahabat yang mendengar bacaan Nabi sama dengan jawaban yang baik. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Ibnu Al Malik yang berkata diamnya mereka kedudukannya sama dengan pengakuan mereka bahwa dari bangsa jin dan manusia ada yang mendustakan ayat-ayat Allah. Namun, dari bangsa jin menyangkal adanya pendustaan mereka terhadap Allah.
Sponsors Link

5. Mengingatkan bahwa manusia adalah pelupa


Pengulangan ayat “fabiayyi aalaa’i Robbikuma tukadziban” adalah untuk mengingatkan bahwa manusia adalah pelupa. Ayat tersebut adalah kalimat tanya yang menuntut jawaban manusia yang mengingat ketika membaca ayat itu.

6. Diridhoi oleh Allah atas nikmat apa saja yang diberikan pada kita


Dalam tafsir Ats Tsaqolayn, Rasulullah SAW bersabda: “barang siapa membaca surat Ar Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya.” Hadits tersebut semakin menguatkan keutamaan surat Ar Rahman.

7. Matinya orang yang membaca Ar Rahman seperti Syahid


Dalam Tsawabul A’mal, dijelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda: “barang siapa membaca Ar Rahman, dan ketika membaca kalimat fabiayyi aala’i Robbikuma tukadzibaan kemudian jika dia mengucapkan: tidak ada satupun nikmatMu dari Tuhanku yang aku dustakan, maka jika membacanya di malam hari kemudian mati, maka matinya seperti mati syahid, jika membacanya di siang hari kemudian ia mati, maka matinya seperti mati syahid.” (diriwayatkan oleh Imam Ja’far)

Hadits diatas sangat jelas sekali bahwa Ar Rahman membuat pembacanya mati seolah syahid. Hasits tersebut juga mengingatkan kita untuk membaca Ar Rahman dalam dua waktu, yaitu siang dan malam.

8. Mendapat Syafaat di hari kiamat


Rasulullah bersabda: “jangan tinggalkan membaca surat Ar Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhan bersamanya(Ar Rahman) pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia  yang paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri dihadapan Allah yang paling dekat denganNya selainnya.

Pada saat itu Allah berfirman: soapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu? Dia menjawab: Ya Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjdi putih. Dan ia berkata kepada mereka: berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian.

Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka. Lalau ia berkata kepada mereka: masuklah kalian ke surga, dan tinggallah didalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.”

Demikian keutamaan ar Rahman dan banyak keutamaan yang akan kita dapatkan jika membacanya siang dan malam. Wallahu A’lam.

Dikutip dari berbagai sumber.

Popular posts from this blog

Contoh Fikih dalam kehidupan Sehari-hari dan Sumber Hukumnya

Buah Khuldi itu sebenarnya Buah Apa Sih? Ini Faktanya